India khususnya, telah mengalami lonjakan produksi iPhone karena Apple berusaha untuk mengatasi tarif yang akan diberlakukan Trump. Hal ini juga mencapai rekor pengiriman perangkat senilai USD2 miliar ke AS pada Maret oleh pemasok Foxconn dan Tata, hanya beberapa minggu sebelum pengumuman Hari Pembebasan Trump.
Sejak saat itu, presiden telah menghentikan sebagian besar bea masuk tambahan di negara lain, kecuali China. AS juga telah mengenakan tarif sebesar 30 persen untuk impor dari Beijing, sementara sebagian besar negara lain menghadapi tarif yang lebih rendah sebesar 10 persen.
Pergeseran ini telah mengubah asal-usul sumber produk Apple. "Untuk kuartal Juni, kami memperkirakan mayoritas iPhone yang dijual di AS berasal dari India dan Vietnam dan akan menjadi negara asal untuk hampir semua produk iPad, Mac, Apple Watch, dan AirPods yang juga dijual di AS," kata Cook dalam laporan laba rugi perusahaan.
"China juga akan terus menjadi negara asal untuk sebagian besar total penjualan produk di luar AS," tuturnya.
Selain mendiversifikasi rantai pasokannya, Apple mengumumkan rencana awal tahun ini untuk berinvestasi lebih dari USD500 miliar di AS selama empat tahun ke depan. Itu termasuk mempekerjakan 20.000 orang dan membangun pabrik server baru di Texas.