Kementerian itu juga menganalisis kebutuhan tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan. Pada 2040, Jepang diperkirakan akan menghadapi kekurangan 600.000 lulusan universitas dengan latar belakang sains dan teknik.
Di sisi lain, akan ada surplus 280.000 lulusan universitas dengan latar belakang sosial dan humaniora. (Wahyu Dwi Anggoro)