IDXChannel - Jerman menghadapi krisis politik besar karena runtuhnya koalisi pemerintahan Kanselir Olaf Scholz. Negara Eropa tersebut kemungkinan menggelar pemilu lebih awal dari jadwal.
Scholz akan menghadapi mosi tidak percaya pada Januari. Jika dia gagal lolos dari mosi tersebut, Jerman kemungkinan menggelar pemilu pada Maret, enam bulan lebih awal dari yang dijadwalkan.
"Keputusan anggota parlemen nanti dapat membuka jalan untuk pemilu yang lebih awal," kata Scholz, dilansir dari AFP pada Kamis (7/11/2024).
koalisi pemerintahan bubar setelah keluarnya Partai Demokrat Bebas (FDP). Scholz kemudian memecat Menteri Keuangan Christian Lindner yang berasal dari partai tersebut.
Scholz berasal dari Partai Demokrat Sosial Jerman (SPD) yang memimpin koalisi pemerintahan. Tanpa FDP, koalisi pemerintahan hanya menguasai 44 persen kursi parlemen.
Sebelum digulirkannya mosi tidak percaya, Scholz akan berupaya merekrut Partai Uni Demokratik Kristen (CDU) untuk bergabung ke dalam koalisi pemerintahannya. Dengan begitu, Scholz kembali mengamankan posisi mayoritas di parlemen.
"Saya akan menawarkan untuk bekerja sama secara konstruktif dalam berbagai isu yang krusial bagi negara kita," kata Scholz. (Wahyu Dwi Anggoro)