Menurut Jokowi, drone canggih itu bisa akurat dalam mengincar lawannya lantaran dilengkapi teknologi face recognition. Lebih jauh, sambungnya, drone itu dikendalikan dari jarak sangat jauh.
"Akurat karena memakai face recognition. Akhirnya ketembak. Yang kita kaget itu terjadi di wilayah Irak, tapi dronenya konon dikendalikan dari Qatar, markas Amerika Serikat di Qatar," ungkap Jokowi.
"Ini hal-hal yang harus kita ikuti, amati, bagaimana perkembangan teknologi itu bisa mengubah dari perang yang konvensional ke perang-perang yang bisa dikendalikan dari jarak jauh," sambungnya.
TNI Polri, kata Jokowi, harus menjadi pembelajar aktif dan adaptif. Dia meminta agar TNI Polri mampu melakukan deteksi dini dan mengambil langkah antisipasi dan memperkuat profesionalisme dalam pelayanan terhadap masyarakat
"Sinergi TNI dan Polri sangat mutlak diperlukan. Sinergi horizontal antar kesatuan, sinergi vertikal dari atas sampai bawah, hal yang namanya egosektoral, hilangkan sekat dan pandangan pandangan sempit, semuanya harus untuk bangsa dan negara," tandasnya.
(FAY)