IDXChannel - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kemacetan di Jakarta yang berlangsung tak kenal waktu. Mulai dari pagi, siang, sore hingga malam terus terjadi kepadatan lalu lintas di ibu kota.
Menanggapi hal itu, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI mengaku sudah menyusun strategi untuk mengurai kemacetan.
“Tentu Pemprov DKI Jakarta terus berupaya untuk menangani permasalahan transportasi Jakarta secara komperhensif. Dan sesuai dengan arahan Pak Gubernur, kami telah menyusun strategi,” kata Kepala Dishub DKI, Syafrin Liputo Kamis (30/3/2023).
Dijelaskan Syafrin, salah satu strategi yang diterapkan ada dengan menutup 27 putaran balik (U-Turn). Selain itu, pihaknya akan memberlakukan sistem satu arah di sejumlah ruas jalan.
“Saat ini dari 27 U-Turn itu sudah dilakukan 14 penutupan. Jadi sudah ada 14 yang ditutup dan juga akan diberlakukan SSA sistem satu arah pada tujuh ruas jalan,” urainya.
Selain itu, Syafrin mengatakan pihaknya sedang berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas angkutan umum yang ada di Ibu Kota. Salah satunya, pembangunan MRT yang diharapkan bisa menjadi tulang punggung angkutan umum di Jakarta.
“Karena memang visinya adalah kita akan menjadikan angkutan rel sebagai tulang punggung angkutan umum masal Jakarta,” ucapnya.
“Selain itu juga kita harapkan nantinya yang pertengahan tahun ini akan ada operasional LRT Jabodebek ini juga akan menambah kapasitas angkutan umum dan juga jaringannya,” sambungnya.
Lebih lanjut, dia pun mengimbau agar warga Jakarta bisa beralih ke angkutan umum. Sebab, kata dia saat ini pengguna angkutan umum seperti Transjakarta lebih rendah daripada tahun 2020.
“Kenapa ini belum optimal, karena dari hasil evaluasi kami untuk layanan Transjakarta saat ini penumpangnya baru di kisaran 800 ribu per hari. Artinya, dengan jumlah penumpang itu masih jauh dari capaian jumlah penumpang Transjakarta pada awal 2020 yang sempat menyentuh 1 juta 60 ribu misalnya,” jelas dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa kalau di Jakarta selalu macet. Bahkan dia menilai kalau macet Jakarta tak kenal waktu.
Dia pun mengungkapkan kalau kemacetan itu disebabkan perkeretapian di Jakarta untuk menunjang mobilitas publik terlambat dibangun sekitar 30 tahun.
“Di Jakarta terlambat tiga puluh tahun kira-kira, meskipun sekarang sudah ada MRT tapi baru satu jalur. Ada LRT tapi juga belum jalan, sehingga bapak ibu kalau di Jakarta pagi macet, siang macet, sore macet, malam macet sekarang ini. Karena keterlambatan dalam membangun itu," kata Jokowi seperti disaksikan dalam tayangan virtual melalui akun YouTube Sekretariat Presiden.
Dia pun menyebut jalur kereta api menjadi sistem transportasi yang sangat dasar dan paling murah untuk dibangun guna menghubungkan antara satu provinsi, kota, hingga kabupaten lainnya.
(FRI)