"Tarif menghantam ekonomi Kanada pada saat negara tersebut sedang berjuang pulih dari guncangan kenaikan suku bunga bank sentral. Meskipun Bank of Canada telah memangkas suku bunga sebesar 200 basis poin, tingkat pengangguran terus meningkat dan negara tersebut masih beroperasi di bawah kapasitas penuh,” kata Kepala Ekonom Royal Bank of Canada Frances Donald.
Kepala Ekonom Capital Economics Paul Ashworth mengatakan, perang tarif merupakan ancaman eksistensial bagi Kanada, mengingat ekspor barang ke AS mencapai hampir seperlima dari ekonominya.
"Pungutan tersebut akan memukul ekspor, investasi, dan konsumsi, yang mengakibatkan penurunan PDB sebesar 2,5 persen hingga 3 persen," katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)