Turut dihadiri Audy Joinaldy selaku Wakil Gubernur Sumatera Barat, Heryono Hadi Prasetyo selaku Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Bappebti, dan didampingi oleh Saidu Solihin selaku Direktur Pengembangan Bisnis dan Operasional PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI), dan Yose Skundarisa selaku Direktur Pengembangan Bisnis PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (PT KPBI) serta Hendra Hartono selaku perwakilan dari Kadin Indonesia.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat kini berfokus pada percepatan implementasi Ekosistem Resi Gudang di Sumatera Barat.
Saat ini pemerintah akan mengoptimalkan keberadaan 5 (lima) resi gudang di Sumbar yang berlokasi di Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, dan dua gudang di Kabupaten Limapuluh Kota.
Strategi percepatan ini kemudian dielaborasi oleh PT KBI dengan meningkatkan pemahaman para pemangku kepentingan tentang manfaat Sistem Resi Gudang (SRG), mengidentifikasi kendala dan peluang dalam pengembangannya, serta merumuskan pendekatan yang efektif untuk implementasi SRG di wilayah ini.
Sumatera Barat, dengan komoditas unggulannya seperti padi, jagung, kopi, kelapa sawit, kakao, dan gambir, memiliki potensi besar di sektor pertanian. Namun, sektor ini masih menghadapi berbagai tantangan seperti fluktuasi harga yang signifikan, akses permodalan yang terbatas, serta infrastruktur penyimpanan dan pengolahan yang belum memadai.
(SAN)