Judha pun mengungkapkan selain dari Iran, evakuasi juga dilakukan dari wilayah berisiko tinggi lainnya. KBRI Muscat berhasil mengevakuasi tiga WNI dari Yaman Utara daerah yang dikuasai kelompok Houthi dan dinilai sangat tidak aman.
“Selain 49 evacuees, Kemlu dan KBRI Muscat juga mengevakuasi 3 WNI dari Yaman Utara, wilayah yang dikuasai Houthi,” tuturnya.
Sementara itu, dua WNI lainnya dipulangkan dari Tel Aviv dan Yerusalem melalui fasilitasi KBRI Amman. “Kemlu dan KBRI Amman juga memfasilitasi evakuasi 2 WNI yang menetap di Tel Aviv dan Yerusalem. Kelima evacuees tersebut juga akan tiba pada hari ini (25/6/2025),” kata Judha.
Judha mengungkapkan bahwa evakuasi ini sebagai respons terhadap memburuknya situasi keamanan, KBRI Muscat dan KBRI Amman sebelumnya telah menetapkan status Siaga 1 masing-masing untuk wilayah Yaman Utara dan kawasan Israel-Palestina. Langkah ini memungkinkan percepatan proses evakuasi serta pelindungan darurat bagi WNI yang berada di zona konflik.
“Sebelumnya, KBRI Muscat dan KBRI Amman telah menetapkan Siaga 1 masing-masing untuk wilayah Yaman Utara dan wilayah Israel dan Palestina,” tuturnya.