IDXChannel - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, iklim di wilayah Indonesia tidak kompak. Terbukti, ada wilayah yang saat ini mengalami musim kemarau namun juga ada yang hujan.
“Jadi kondisi saat ini perkembangan musim saat ini memang kita sebagian dari wilayah Indonesia, sebagian saya katakan ya, karena di Indonesia ini iklimnya tidak bisa kompak. Kalau kemarau, ayo semua kemarau enggak mau mereka,” kata Dwikorita usai menghadiri Festival Aksi Iklim di Gedung BMKG, Jakarta, dikutip Selasa (21/8/2024).
Dwikorita mengatakan, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya bahwa wilayah geografis Indonesia yang berada diantara dua Samudra yakni Pasifik dan Hindia, juga dua benua Australia dan Asia. Hal inilah yang menyebabkan bahwa iklim Indonesia tidak kompak.
“Kenapa? Karena kita dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain kita berada di antara dua Samudra yang luas Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Dan kita di antara dua benua Australia dan benua besar Asia,” kata dia.
Saat ini, ujar dia, iklim di wilayah Indonesia khususnya bagian selatan lebih dipengaruhi oleh iklim di benua Australia yang lebih kering. Diperkirakan pada Agustus hingga September wilayah selatan Indonesia akan mengalami musim yang kering atau kemarau.
“Saat ini wilayah Indonesia yang lebih terpengaruh oleh benua Australia, saat ini sedang terjadi angin yang bertiup dari arah Australia ke niatnya sih mau nyebrang ke arah Asia tapi kan ngelewatin Indonesia kan. Nah wilayah-wilayah yang di Selatan Indonesia ini kering ya,” ujar Dwikorita.
“Dan puncaknya di bulan Agustus ini, Agustus-September itu puncak ya. Nah jadi antara lain di Jawa, Nusa Tenggara ya, bahkan sampai Papua Selatan,” katanya.
Sementara itu, kata Dwikorita, untuk wilayah utara khatulistiwa terpengaruh oleh fenomena iklim di utara yang basah, sehingga masih ada beberapa wilayah Indonesia yang saat ini juga mengalami banjir.
“Kemudian yang masih di wilayah utara, khatulistiwa ke utara itu lebih terpengaruh oleh fenomena yang ada di utara. Jadi masih ada yang mengalami banjir ya, banjir. Jadi, lho katanya musim kemarau kok banjir? Ini, prediksi BMKG salah, bukan salah karena memang tidak kompak. Jadi ada yang masih mengalami hujan bahkan sampai banjir,” kata Dwikorita.
(Dhera Arizona)