IDXChannel - Kepemilikan besar-besaran Jepang atas obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) dapat menjadi senjata Negeri Sakura tersebut dalam negosiasi tarif.
"Itu memang ada sebagai kartu, tetap apakah kita akan menggunakannya atau tidak adalah hal lain," kata Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato dalam sebuah acara berita di stasiun televisi TV Tokyo, dilansir dari AP pada Jumat (2/5/2025).
Jepang adalah negara asing pemegang Treasury AS terbesar. Angkanya mencapai USD1,1 triliun pada akhir Februari 2025.
China berada di posisi kedua. Negeri Tirai Bambu tersebut memegang Treasury AS senilai hampir USD800 miliar.
Sebelumnya, pejabat Jepang termasuk Kato telah mengesampingkan opsi tersebut. Penjualan Treasury AS secara masif dapat menimbulkan gejolak pasar keuangan.