“Contoh hoaks, kami menemukan konten terkait temuan uang palsu di Pandeglang yang akan digunakan untuk membeli suara pada Pilpres 2024. Dan disinformasi penerbitan draft surat suara Capres-Cawapres 2024, padahal KPU belum melakukan penerbitan atau pencetakan surat suara,” ujarnya.
Oleh karena itu, Budi menegaskan, seiring dengan narasi Pemilu damai 2024, Kominfo mendorong kampanye Awas Hoaks Pemilu 2024.
“Melalui kampanye ini kami berharap dapat menjadi pengingat untuk kita semua agar lebih berhati-hati pada saat menerima dan memberitakan informasi terkait Pemilu,” pungkasnya.
(YNA)