“Pertempuran sangat dekat dengan kami. Kami mendengar banyak pemboman di sekitar, banyak penembakan di sekitar,” tambahnya.
Sementara itu, Rumah Sakit Al-Shifa yang terletak di utara Gaza pun sekarang telah memprihatinkan kondisinya. Rumah sakit ini hanya merawat korban trauma darurat dan juga berjuang untuk menangani masuknya pasien, serta ribuan orang terlantar.
"Departemen gawat darurat melihat ratusan pasien sehari, sebagian besar trauma, dengan hanya segelintir, secara harfiah lima atau enam dokter atau perawat, untuk merawat semua orang itu," kata Sean Casey, petugas darurat kesehatan WHO.
Casey yang kembali dari kunjungan lima minggu di Gaza menggambarkan ada puluhan ribu orang yang tinggal di ruang operasi, koridor, dan tangga Rumah Sakit Al-Shifa.
Dirinya menggambarkan Gaza sedang terjadi ‘bencana kemanusiaan’. Dari 36 rumah sakit yang semula berfungsi sebelum perang dimulai 7 Oktober 2023, kini hanya sisa 16 yang terus beroperasi.