Sebagai gantinya, Korsel menawarkan kerja sama di sektor industri seperti pembuatan kapal, energi, dan penyeimbangan neraca perdagangan. Menteri Perindustrian Korea Selatan Ahn Duk-geun menyebut kedua negara sepakatan dengan kerangka kerja diskusi tersebut.
“Kami sepakat untuk mengadakan pembicaraan teknis tingkat kerja minggu depan, dengan tujuan menghasilkan 'paket Juli' sebelum tenggat waktu 8 Juli,” ujarnya.
Pembicaraan lanjutan dijadwalkan akan berlangsung di Seoul pada 15–16 Mei mendatang. Menurut Choi Sang-mok, fokus utama dari diskusi selanjutnya mencakup empat bidang, yaitu tarif dan hambatan non-tarif, keamanan ekonomi, kerja sama investasi, serta kebijakan mata uang.
Korsel sebelumnya menghadapi tarif timbal balik dari AS sebesar 25 persen. Meski demikian tarif itu untuk sementara ditangguhkan hingga 90 hari.
(Ibnu Hariyanto)