sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

KTT WWF, Jokowi: No water, No Life, No Growth

News editor Raka Dwi Novianto
20/05/2024 09:47 WIB
Jika di dunia ini tidak ada air maka dipastikan tidak ada makanan hingga kehidupan. Maka, perlu pengelolaan air yang baik.
Presiden Jokowi di ,World Water Forum atau WWF ke-10 di Bali (Setkab)
Presiden Jokowi di ,World Water Forum atau WWF ke-10 di Bali (Setkab)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa di dunia ini jika tidak ada air maka dipastikan tidak ada makanan hingga kehidupan. Maka, katanya, perlu pengelolaan air yang baik.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar di Bali International Convention Center (BICC) Senin (20/5/2024). 

"Tanpa air tidak ada makanan, tidak ada perdamaian tidak ada kehidupan. No water, no life, no growth. Oleh sebab itu air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya sangat berharga," kata Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi mengatakan bahwa suatu kebanggaan bagi Indonesia dapat menjadi tuan rumah forum air sedunia yang ke-10 untuk meneguhkan komitmen bersama dan merumuskan aksi nyata pengelolaan air yang inklusif dan berkelanjutan.

"Bisa kita bayangkan dari 72% permukaan bumi yang tertutup air hanya satu persen yang bisa diakses dan digunakan sebagai air minum dan keperluan sanitasi. Bahkan di tahun 2050, 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80% pangan dunia diprediksi paling rentan mengalami kekeringan," kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan bahwa sebagai negara dengan luas perairan yang mencapai 65 persen, Indonesia kaya kearifan lokal dalam pengelolaan air. Mulai dari sepanjang garis pantai, pinggiran aliran sungai sampai tepian danau.

"Masyarakat kami memiliki nilai budaya terhadap air salah satunya adalah sistem pengairan subak di Bali yang dipraktekkan sejak abad ke-11 yang lalu. Dan diakui sebagai warisan budaya dunia," jelasnya.

Selain itu, kata Jokowi, bagi masyarakat Bali air adalah kemuliaan yang mengandung nilai-nilai spiritual dan budaya yang harus dikelola bersama-sama. Hal tersebut, katanya, sejalan dengan tema WWF tahun ini yaitu air bagi kemakmuran bersama yang bisa dimaknai menjadi tiga prinsip dasar.

"Yaitu menghindari persaingan mengedepankan pemerataan dan kerjasama inklusi serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama. Dimana ketiganya hanya bisa terwujud dengan sebuah kata kunci yaitu kolaborasi," kata Jokowi.

Di Indonesia, lanjut Jokowi, kolaborasi telah menjadi kunci keberhasilan dalam restorasi sungai Citarum. Serta pengembangan energi hijau solar panel terapung di waduk Cirata yang menjadi terbesar di Asia tenggara dan ketiga di dunia.

"Yang mulia dengan berkumpulnya kita di Bali hari ini tentu Indonesia berharap dunia dapat saling bergandengan tangan secara berkesinambungan untuk dapat memperkuat komitmen kolaborasi dalam mengatasi tantangan global terkait air," tutupnya.

(NIY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement