Lee yang merupakan tokoh kiri akan menghadapi berbagai tantangan sebagai presiden, termasuk menyatukan negara yang sangat terpecah setelah tiga tahun pemerintahan konservatif yang penuh gejolak. Ia juga akan berupaya memulihkan pertumbuhan ekonomi di tengah ancaman tarif perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Hasil pilpres ini juga akan memengaruhi kebijakan luar negeri Korsel. Lee mengindikasikan ia akan terus membangun hubungan trilateral dengan AS dan Jepang. Namun, Lee juga mengisyaratkan hubungan yang lebih baik dengan China, dan kemungkinan dialog dengan Korea Utara (Korut). (Wahyu Dwi Anggoro)