IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto menganugerahi kenaikan pangkat bintang empat kepada lima tokoh yang telah berjasa kepada bangsa.
Adapun para tokoh ini sebelumnya berpangkat Letnan Jenderal atau bintang tiga.
Prosesi penganugerahan tersebut berlangsung dalam acara Upacara gelar pasukan operasional dan kehormatan militer (Gepaopshormil) di Pusdikpassus, Batujajar, Bandung, Minggu (10/8/2025).
Berikut profil lima tokoh yang dianugerahi kenaikan pangkat oleh Presiden Prabowo Subianto:
1. Sjafrie Sjamsoeddin
Sjafrie Sjamsoeddin yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Lulusan akademi Militer tahun 1974 dihargai kenaikan pangkat atas jasanya yang luar biasa dan berhasil setiap penugasan operasi.
Sjafrie diketahui pernah menjabat Komandan Nanggala X Timor-Timur tahun 1976, Komandan Nanggala XXI Aceh dan Komandan Tim Maleo Irian Jaya tahun 1987, serta Satgas Kopassus Timor Timur pada 1990.
Setelah itu, Sjafrie pernah dipercaya menjadi Komandan Grup A Paspampres di masa Presiden Soeharto. Kemudian, tahun 1995 dia dipindahtugaskan menjadi Danrem-061/Surya Kencana.
Pada tahun 1996, dia menjabat Kasdam Jaya. Setahun kemudian atau 1997, Sjafrie diangkat menjadi Pangdam Jaya.
2. Muhammad Herindra
Presiden juga menganugerahi kenaikan pangkat kepada Kepala Badan Inteljen Negara (BIN) Muhammad Herindra. Pria kelahiran 30 November 1964 merupakan peraih Adhi Makayasa Akmil tahun 1987.
Sebelum menjadi kepala BIN, dia menjabat sebagai mantan Wakil Menteri Pertahanan, yang mendampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk periode 2020-2024.
Ketika masih aktif bertugas di militer, Herindra pernah ditunjuk menjadi Wadanjen Kopassus di tahun 2013.
Setelah itu dirinya diangkat menjadi Komandan Jenderal Kopassus tahun 2015, lalu Pangdam III/Siliwangi pada 2016.
Dirinya juga pernah menjabat sebagai Irjen TNI tahun 2018, dan Kasum TNI pada 2020 hingga pensiun di 2021.
3. Agus Sutomo
Purnawirawan Agus Sutomo yang kini menjabat sebagai direktur utama Agrinas Palma Nusantara. Dia merupakan lulusan akademi militer tahun 1984.
Dia pernah dipercaya menjadi Dan Grup A Paspampres selama empat tahun sejak 2004-2008.
Lama bertugas di Istana Kepresidenan, Agus kemudian dipercaya memimpin teritorial dengan menjabat sebagai Danrem 061/Suryakencana pada 2008-2009. Kemudian Kasdivif 1/Kostrad pada 2010.
Agus kemudian kembali ke kesatuan yang membesarkannya dengan menjabat sebagai Wadanjen Kopassus pada 2010-2011.
Tak lama kemudian dia ditarik kembali untuk bertugas di Istana Kepresidenan dengan menjabat sebagai Danpaspampres pada 2011-2012.
Setahun bertugas mengawal dan menjaga keamanan Presiden SBY, Agus kemudian dimutasi menjadi Danjen Kopassus pada 2012-2014.
Saat menjabat sebagai orang nomor 1 di Korps Baret Merah, beberapa anggotanya sempat terlibat dalam peristiwa penyerangan LP Cebongan di Yogyakarta.
Agus kemudian dimutasi menjadi Pangdam Jaya pada 2014–2015 yang bertugas mengamankan Ibu Kota Jakarta di masa peralihan kepemimpinan nasional dari Presiden SBY ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kariernya terus meningkat, Agus kemudian mendapat promosi jabatan menjadi Dankodiklat TNI AD pada 2015-2016, kemudian Dansesko TNI hingga Irjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI pada 2017-2018).
4. Yunus Yosfiah
Penganugerahan kenaikan pangkat pertama diberikan kepada purnawirawan TNI Yunus Yosfiah yang tercatat sebagai Menteri Penerangan terakhir dalam sejarah Republik Indonesia.
Dia merupakan lulusan akademi Militer nasional tahun 1965. Sebagai tentara, Yunus Yosfiah kaya akan pengalaman operasi militer.
Penyandang brevet Kopassus itu terjun langsung dalam Operasi Seroja yang bertujuan mengintegrasikan Timor Timur ke dalam wilayah Republik Indonesia pada 1975. Yunus memimpin pasukan khusus yang berperan penting dalam tindakan militer di lapangan.
5. Ali Sadikin
Penganugerahan jendral bintang empat terkahir diberikan kepada Letnan Jenderal KKO (Purn) Ali Sadikin. Prosesi penganugerahan tersebut diwakili oleh putra almarhum, Boy Sadikin.
Almarhum merupakan perwira tinggi (pati) Angkatan Laut (AL) yang pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dia dilantik Presiden Soekarno sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 28 April 1966.
Selama memimpin Kota Jakarta, Pria kelahiran 7 Juli 1926 ini selalu berupaya memoles wilayah Jakarta dengan kreativitas yang tinggi dan sikap yang tegas.
Sehingga dia dikatakan sebagai Gubernur yang sangat berjasa dalam pengembangan Kota Jakarta.
Sebelum menjadi Gubernur, jabatan kemiliteran nya tergolong cemerlang. Pria yang akrab disapa Bang Ali ini sebelumnya aktif di TNI Angkatan Laut dengan menjabat di berbagai posisi penting di kemiliteran.
Dalam riwayatnya, Ali Sadikin pernah menjabat sebagai Deputi Kepala Staf Angkatan Laut, Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja, dan Menteri Koordinator Kompartemen Maritim atau disebut juga Menteri Perhubungan Laut Kabinet Dwikora.
Sementara pendidikannya, Ali merupakan lulusan Sekolah Pelayaran Tinggi (SPT) yang sekarang menjadi Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. Selain itu, ia juga menempuh pendidikan militer lain, yaitu di US Marine Corps School, Amerika Serikat.
(Nur Ichsan Yuniarto)