Serangan rudal dan pesawat nirawak di sejumlah zona konflik yang terus bertambah menimbulkan risiko tinggi bagi lalu lintas penerbangan. Sebuah organisasi yang memantau risiko penerbangan, Safe Airspace, situs web yang dikelola oleh OPSGROUP, memperingatkan bahwa serangan AS terhadap situs nuklir Iran dapat meningkatkan ancaman bagi operator Amerika di wilayah tersebut.
Beberapa hari sebelum serangan AS, American Airlines (NASDAQ:AAL) menangguhkan penerbangan ke Qatar. Sedangkan United Airlines melakukan hal yang sama dengan penerbangan ke Dubai.
Maskapai penerbangan khawatir tentang potensi lonjakan harga minyak setelah serangan AS, yang akan meningkatkan biaya bahan bakar pesawat.
Sementara itu, Israel meningkatkan jumlah penerbangan untuk membantu para pelancong yang terlantar di dalam dan luar negeri. Otoritas Bandara negara itu mengatakan, penerbangan penyelamatan ke negara itu akan diperluas pada hari Senin dengan 24 penerbangan per hari, meskipun setiap penerbangan akan dibatasi hingga 50 penumpang.
Maskapai penerbangan Israel El Al (TASE:ELAL) pada hari Minggu mengatakan telah menerima permohonan untuk meninggalkan negara itu dari sekitar 25.000 orang dalam waktu sekitar satu hari.
(kunthi fahmar sandy)