“Untuk yang rusak berat itu nanti akan disiapkan huntara (hunian sementara). Ada yang mungkin huntara disiapkan, atau ingin dapat biaya bantuan ingin di rumah keluarganya. Setelah itu disiapkan hunian sambil dibangunkan hunian tetap,” ujar Tito.
Terkait pembangunan hunian sementara, Tito menyebut pendanaannya bersumber dari tiga skema utama. Pemerintah menggandeng berbagai pihak untuk mempercepat penyediaan tempat tinggal bagi korban bencana.
“Yang pertama dari Danantara sebanyak 15 ribu, kemudian dari APBN yang jumlahnya lebih besar dikerjakan Kementerian PKP (Perumahan dan Kawasan Permukiman),” katanya.
Selain itu, terdapat pula dukungan dari skema gotong royong berbagai pihak yang ingin berkontribusi langsung dalam pemulihan pascabencana.