IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan aktivitas Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat (West Java Back Arc Thrust) menjadi pemicu gempa kekuatan Magnitudo 4,9 yang mengguncang wilayah Bekasi dan sekitarnya pada Rabu (20/8/2025) malam.
Sebelumnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam beberapa tahun intensif melakukan penelitian di sesar Java Back-arc Thrust yang juga menjadi pemicu gempa Bekasi tadi malam.
Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Sonny Aribowo mengungkapkan ada indikasi Java Back-arc Thrust merupakan sistem sesar yang kompleks dan besar yang terdiri dari Sesar Baribis-Kendeng.
Termasuk ada indikasi sesar ini melalui daerah selatan Jakarta (perbatasan dengan Depok), dan di daerah Bogor.
"Di Jawa Barat, sesar ini melewati Cirebon, Indramayu, Majalengka, Subang, Purwakarta, Karawang, dan Bekasi. Ada indikasi melalui daerah selatan Jakarta (perbatasan dengan Depok) dan di daerah Bogor,” kata Sonny dikutip dari laman resmi BRIN, Kamis (21/8/2025).
Sementara itu, dari penelitian terbaru yang ditulis ilmuwan gabungan dari BMKG, BRIN, Universitas Cambridge, ITB dan Universitas Maranatha Bandung Pepen Supendi, dkk yang berjudul 'Evidence of the West Java back-arc thrust from earthquake activity' dalam jurnal Tectonophysics volume 911 yang telah dipublikasikan pada 12 Juli 2025 lalu mengungkapkan beberapa bukti bahwa sesar West Java Back Arc Thrust sangat aktif.
Pepen Supendi, dkk melakukan eksperimen seismik sumur bor dirancang untuk menyelidiki aktivitas seismik yang terkait dengan back-arc thrust Jawa Barat.
Eksperimen sumber pasif ini terdiri dari tujuh seismometer sumur bor yang dipasang melintasi wilayah Subang dan sekitarnya.
Eksperimen ini merekam data seismik antara Desember 2022 hingga September 2023 dan dilengkapi dengan data dari jaringan stasiun seismik permanen BMKG.
Para peneliti juga mengidentifikasi dan menentukan lokasi 15 gempa kerak dangkal serta menghitung mekanisme fokalnya.
Kejadian gempa bumi bertipe sesar naik di wilayah back-arc selama periode ini memberikan bukti adanya aktivitas tektonik berkelanjutan di sepanjang back-arc thrust Jawa Barat.
“Analisis terintegrasi kami, yang menggabungkan kajian geologi dan penelitian sebelumnya, mengungkap adanya jaringan sesar yang kompleks mencakup Sesar Depan Citarum, Sesar Citarum, dan sistem Sesar Baribis, yang menunjukkan perubahan signifikan baik secara horizontal maupun vertikal pada medan tegangan regional,” kata para peneliti.
Selain itu, para gabungan peneliti juga mengidentifikasi adanya sesar baru yang sebelumnya tidak dikenal, yang disebut sebagai Sesar Cirata, yang dicirikan oleh gempa dengan mekanisme sesar naik.
"Sesar Cirata Baru Dikenali Para peneliti dalam jurnal terbaru mengidentifikasi sesar yang sebelumnya tidak dikenali yang disebut Sesar Cirata, yang dicirikan oleh gempa bumi dengan mekanisme dorong," katanya
"Menariknya, kami mengamati sesar normal di ujung timur Sesar Lembang, yang menunjukkan reaktivasi struktur sesar tua yang terkait dengan Kaldera Sunda purba," katanya.
Temuan ini memiliki implikasi signifikan bagi penilaian bahaya seismik dan kesiapsiagaan bencana di wilayah tersebut, serta menyoroti pentingnya pemantauan berkelanjutan dan upaya kolaboratif antara ahli geologi, seismolog, perencana kota, dan pembuat kebijakan.
(Nur Ichsan Yuniarto)