sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menhub Ungkap Penyebab Utama Sulitnya Pemberantasan ODOL

News editor Iqbal Dwi Purnama
11/05/2025 00:00 WIB
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengakui pemberantasan truk over dimension over load (ODOL) di jalan raya sulit dijalankan.
Menhub Ungkap Penyebab Utama Sulitnya Pemberantasan ODOL. (Foto: Inews Media Group)
Menhub Ungkap Penyebab Utama Sulitnya Pemberantasan ODOL. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengakui pemberantasan truk over dimension over load (ODOL) di jalan raya sulit dijalankan. Sebab, banyak pihak yang mengaitkan pembatasan truk logistik akan berdampak pada inflasi.

Sebab, dengan penertiban ODOL nantinya perusahaan harus membayar sewa truk yang lebih agar muatannya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah. Penambahan biaya sewa truk inilah yang akan menjadi dasar naiknya harga barang di pasar dan berujung pada inflasi.

"(Pemberantasan ODOL) memang selalu yang disampaikan ke kami mengenai inflasi, kita tidak bisa berbicara angka, bahwa ini berdampak, pasti akan berdampak," ujarnya dalam jumpa pers dikutip Sabtu (10/5/2025).

Tetapi saya selalu sampaikan, ada hal yang tidak bisa diukur oleh angka, nyawa manusia," katanya.

Menhub mengakui, bahwa pemberantasan truk ODOL ini memang akan menimbulkan resistensi atau penolakan dari berbagai pihak. Namun, jika truk ODOL tidak diberantas, maka akan terus menimbulkan risiko kecelakaan di jalan yang dapat menimbulkan korban jiwa.

"Kalau memang truk itu dianggap bisa menghidupi jutaan orang, pengusaha dan lainnya, ya sudah kita balik saja. Kalau ada yang meninggal tidak usah diributkan, karena tidak sebanding dengan apa yang diberikan oleh ODOL terhadap perekonomian," kata Menhub.

Menurutnya, resistensi yang terjadi atas penindakan truk ODOL sudah dapat digambarkan ketika penyelenggaraan arus mudik dan balik lebaran 2025. Ketika pemerintah melakukan pembatasan operasional kendaraan barang di jalan raya hingga akhirnya menimbulkan demonstrasi dari para pengusaha truk.

"Bahwa nanti ada resistensi iya, kemarin mengatur lebaran saja 2 minggu saya sudah didemo, tapi kan saya berpikir, kalau tidak tahan mereka, bisa dibayangkan, 1 truk bisa ambil 11 nyawa akibat kecelakaan," kata Menhub.

"Mau 1 atau 2 orang yang meninggal, itu tidak bisa kita bandingkan dengan inflasi, apakah harus kita saksikan terus setiap hari ada yang meninggal. Maka selalu saya tegaskan, satu nyawa tidak bisa kita sandingkan dengan angka," ujarnya. (Wahyu Dwi Anggoro)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement