Foto lainnya menampilkan Sri Mulyani berjalan di jalan tanah berbatu, diapit oleh bangunan-bangunan kayu sederhana. Ia mengenakan kemeja putih, celana panjang gelap, topi bisbol, dan rompi antipeluru hijau militer.
Di sampingnya, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin juga terlihat dengan pakaian serupa, rompi antipeluru, dan topi bisbol. Mereka berdua diapit oleh beberapa personel militer berseragam lengkap dengan perlengkapan tempur, termasuk rompi antipeluru dan helm, menunjukkan suasana kewaspadaan tinggi.
Selama kunjungan tersebut, Sri Mulyani dan Sjafrie Sjamsoeddin secara langsung meninjau Pos Komando Taktis Yonif 733/Masariku. Mereka mendengarkan paparan dari Panglima Komandan Gabungan Wilayah Pertahanan III, Letjen TNI Bambang Trisnohadi, serta berinteraksi langsung dengan para prajurit yang bertugas di daerah rawan konflik.
Kehadiran Menkeu dengan perlengkapan keamanan lengkap ini menyoroti situasi riil yang dihadapi aparat keamanan di Nduga. Penggunaan rompi antipeluru menjadi sebuah indikasi kuat mengenai kondisi keamanan di daerah tersebut dan sinergi yang erat antara sektor pertahanan dan keuangan negara.
Selain berinteraksi dengan pihak militer, kedua menteri juga bertemu dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat dan para guru yang bertugas di Kabupaten Nduga.