Saat diminta tanggapan terkait panasnya hubungan antar kubu pendukung Capres-Cawapres di media sosial, Budi menyebut itu sebagai hal yang wajar dalam berdemokrasi. Sebab, yang terpenting masyarakat jangan sampai terpecah dan larut dalam kebencian.
"Itu kan beda pendapat saja. Kalau beda pendapat, beda pilihan itu beda referensi gapapa itu dinamika biasa. Apalagi demokrasi membolehkan berbeda pendapat. Kalau buat kami yang enggak boleh itu hoaks, fitnah, ujaran kebencian, dan merendahkan martabat orang lain," pungkasnya.
(YNA)