IDXChannel - Negosiasi perjanjian iklim antara negara maju dan negara berkembang masih berlangsung alot. Mereka berselisih terkait jumlah dana yang harus dikucurkan negara maju untuk membantu aksi iklim di dunia berkembang.
Digelar di Azerbaijan sejak awal November, Konferensi Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-29 atau COP29 dijadwalkan berakhir Jumat. Namun, perundingan masih belum menemukan titik terang.
"Draf kesepakatannya belum bisa diterima," kata Komisaris Iklim Uni Eropa Wopke Hoekstra, dilansir dari AFP pada Kamis (21/11/2024).
Negara berkembang meminta negara maju untuk menyediakan USD1,3 triliun atau sekitar Rp20 ribu triliun per tahun untuk membantu aksi iklim di dunia berkembang. Negara maju menolak menyediakan dana sebesar itu.
Negara maju mengusulkan angka yang lebih kecil. Mereka juga mendesak sektor swasta dan negara berkembang yang kaya seperti China dan Arab Saudi untuk ikut berkontribusi.