IDXChannel - Kelompok aktivis Korea Selatan (Korsel), Centre for Military Human Rights Korea, mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki bukti bahwa Presiden Yoon Suk Yeol berencana untuk memberlakukan darurat militer lagi dalam waktu dekat.
Menurut kelompok aktivis tersebut, sejumlah komandan Angkatan Darat Korsel diperintahkan untuk bersiap menerima panggilan darurat. Angkatan Darat juga melarang anggotanya mengambil cuti hingga 8 Desember.
"Yoon mungkin akan mengambil risiko yang lebih besar," kata kelompok itu, dilansir dari The Straits Times pada Jumat (6/12/2024).
"Kembali mendeklarasikan darurat militer harus dilihat sebagai opsi yang bisa diambil Yoon," kata mereka.
Sidang pemakzulan Yoon akan digelar pada 7 Desember. Mengantisipasi kemungkinan deklarasi darurat militer kedua, anggota legislatif dari kubu oposisi berencana untuk bertahan di gedung parlemen hingga sidang pemakzulan usai.
Yoon tiba-tiba mengumumkan darurat militer pada 3 Desember. Dia mengklaim darurat militer diperlukan untuk memberangus antek Korea Utara (Korut) di Negeri Ginseng itu.
Namun, darurat militer hanya berlaku selama beberapa jam setelah ditentang keras parlemen dan masyarakat. Sejumlah pihak menuduh Yoon ingin menggunakan darurat militer untuk membungkam oposisi dan menyelamatkan orang dekatnya dari kasus korupsi.
Posisi Yoon semakin tertekan beberapa hari sebelum sidang pemakzulan. Partai pemerintah baru-baru ini berbalik mendukung pemakzulan dirinya.
Penegak hukum juga menyelidikanya atas dugaan pengkhianatan. Dia terancam penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati jika terbukti bersalah di pengadilan. (Wahyu Dwi Anggoro)