Oleh karenanya, Aditya menilai, mundurnya target operasional, dan dihentikannya uji coba terbatas untuk masyarakat beberapa waktu lalu lantaran perlunya ada harmonisasi sarana dan prasarana LRT Jabodebek.
"Dan ini perlu semacam harmonisasi dari sistem sarana keretanya, sistem prasarananya, sistem kendali operasionalnya menggunakan Siemens dan KAI sebagi orperatornya. Dan ini tidak lebih dan kurang demi menyiapkan perjalanan LRT Jabodebek yang aman," jelasnya.
Aditya menyinggung perlu adanya kordinasi antara seluruh pihak penyelenggara LRT Jabodebek untuk mempersiapkan pengoperasiannya pada 26 Agustus 2023.
"Ini kan berbeda-beda antara sarananya dari INKA, prasarana dari Adhi Karya, sistem kendali dari Siemens, dan operator dari KAI. Nah ini perlu sinkronisasi bareng untuk selama persiapan ini perlu harus sinkron untuk keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api," pungkasnya.