IDXChannel - Para menteri Uni Eropa (UE) kembali bertemu untuk mencoba mencapai kesepakatan terkait rencana memasok peluru artileri ke Ukraina.
Dalam pertemuan tersebut, mereka juga merupaya mendiskusikan upaya untuk mengisi kembali stok nasional dan meningkatkan industri pertahanan Eropa.
Menteri luar negeri dan pertahanan dari 27 negara membahas rencana tersebut pada sesi bersama di Brussels. Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba juga akan menyampaikan perkembangan terbaru perangnya dengan Rusia dan menetapkan kebutuhan militer negaranya.
Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Josep Borrell yang memimpin pertemuan mengatakan, mereka sedang mendiskusikan kesepakatan untuk proposal yang akan menyediakan dana 1 miliar euro.
Dana itu akan digunakan untuk mendorong negara-negara anggota menyediakan peluru artileri dari stok mereka dan setiap pesanan untuk peluru baru yang mungkin telah mereka sepakati dengan pelaku industri.
Industri pertahanan Jerman mengaku siap untuk meningkatkan produksinya, termasuk jenis senjata dan amunisi yang dibutuhkan oleh Ukraina.
Namun sebelumnya, mereka perlu kejelasan tentang apa yang diinginkan pemerintah sebelum berinvestasi dalam kapasitas produksi lebih lanjut.
Menurut think tank Swedia SIPRI, Ukraina menjadi importir senjata terbesar ketiga di dunia pada 2022 setelah invasi Rusia yang memicu aliran besar bantuan militer dari Amerika Serikat dan Eropa ke Kiev. “Yang penting bagi kami sebagai sebuah industri adalah mendapatkan prediktabilitas. Itu berarti kita harus diberi tahu dengan jelas produk mana yang dibutuhkan dalam waktu tertentu,” kata Hans Christoph Atzpodien, kepala asosiasi manufaktur senjata Jerman, kepada The Associated Press pekan lalu.
(DKH)