IDXChannel - Kepala Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Sabtu (18/2) memperingatkan bahwa kemajuan kecerdasan buatan (AI) baru-baru ini telah menimbulkan ancaman besar terhadap hak asasi manusia (HAM).
Untuk itu, PBB menyerukan diberikannya perlindungan untuk mencegah pelanggaran.
Minggu ini lebih dari 60 negara, termasuk Amerika Serikat dan China, menyerukan dibuatnya aturan terkait kecerdasan buatan dalam pertahanan untuk memastikan hal tersebut "tidak merusak keamanan, stabilitas, dan akuntabilitas internasional.”
Ada kekhawatiran yang meningkat atas hal-hal seperti drone yang dipandu kecerdasan buatan, 'slaughterbots' yang dapat membunuh tanpa campur tangan manusia. Kecerdasan buatan juga dapat meningkatkan konflik militer.
"Saya sangat terganggu oleh potensi bahaya dari kemajuan baru-baru ini dalam kecerdasan buatan," kata Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Volker Turk.
"Lembaga manusia, martabat manusia, dan semua HAM berada dalam risiko serius. Ini adalah seruan mendesak bagi lembaga bisnis dan pemerintah untuk mengembangkan pagar pembatas yang efektif dengan cepat yang sangat dibutuhkan," katanya.