Gubernur Alaska Mike Dunleavy mengatakan ekspor dapat dimulai pada 2030. Proyek itu dapat menyalurkan sekitar 3,5 miliar kubik gas per hari.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya mendorong penjualan energi ke sekutu-sekutu Asia sambil mengancam tarif perdagangan, menghidupkan kembali ambisi LNG Alaska yang sempat terhenti.
Trump juga sudah bertemu Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba untuk meminta dukungan proyek tersebut. Lalu pada 4 Maret 2025, Korea Selatan setuju untuk mendiskusikan proyek tersebut.
Trump juga mengatakan kepada Kongres bahwa Jepang dan Korea Selatan ingin bermitra dalam proyek LNG Alaska.
"Dukungan Trump akan sangat membantu untuk mempercepat kemajuan proyek", kata Glenfarne dalam sebuah email.
(Ibnu Hariyanto)