Arif menegaskan, lonjakan aktivitas tersebut sebagai kombinasi dari adanya tiga kapal yang sandar bersama-sama di NPCT1, peningkatan kepadatan lapangan (Yard Occupancy Ratio-YOR) melebihi ambang normal. Dan pada saat yang sama, alat bongkar muat di lapangan (RTG) juga harus melayani receiving dan delivery truk petikemas melebihi kapasitas peralataan.
Untuk terminal petikemas internasional yang lain, seperti Jakarta International Container Terminal (JICT), Terminal Petikemas Koja (KOJA), Mustika Alam Lestari (MAL) dan Terminal 3, tidak ada permasalahan apapun.
Untuk menurunkan kepadatan di NPCT1, kata dia, Pelindo bersama otoritas terkait melakukan pemindahan sandaran ke terminal lain untuk kapal yang akan melakukan kegiatan bongkar. Sehingga, tingkat kepadatan lapangan petikemas lebih cepat turun.
"Selain itu, kami meningkatkan pengawasan terhadap proses keluar masuk barang untuk memastikan situasi normal terus terjaga," ujar Arif.
"Sekali lagi kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyaman yang terjadi akibat kejadian tersebut, dan kami terus melakukan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan di pelabuhan, agar kejadian serupa tidak terulang kembali," katanya.
(Dhera Arizona)