Terowongan sepanjang sekitar 1 km di Teluk Balikpapan akan berada di kedalaman 40 meter di bawah permukaan laut. Terowongan ini menghubungkan ruas tol Balikpapan-Samarinda di Simpang Tempadung di Desa Kariangau, Balikpapan ke rencana Outer Ring Road IKN di Sepaku Kabupaten PPU.
Fisik terowongan dikerjakan di darat kemudian ditenggelamkan lalu dirakit di bawah laut. Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan terowongan ini sekitar Rp3 triliun dari APBN. Saat ini proyek tersebut sedang dalam tahap studi kelayakan dengan dana hibah dari Pemerintah Korea Selatan karena mengadopsi teknologi yang telah digunakan Negeri Ginseng itu.
"Waktu pengerjaan proyek tol bawah laut ini antara 3 atau 4 tahun. Yang jelas, pelaksanaannya setelah 2024," sebut Junaidi.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa studi kelayakan dan desain bisa tuntas pada 2023 agar lelang proyek ini bisa segera dilaksanakan.
(DES)