sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemerintah Kaji Label "Tinggi Gula" pada Minuman Kemasan, Lindungi Anak Muda dari Diabetes

News editor Rahmat Fiansyah
13/11/2025 19:11 WIB
Pemerintah tengah mengkaji label peringatan “Tinggi Gula” pada setiap kemasan minuman manis.
Pemerintah tengah mengkaji label peringatan “Tinggi Gula” pada setiap kemasan minuman manis. (Foto: Ist)
Pemerintah tengah mengkaji label peringatan “Tinggi Gula” pada setiap kemasan minuman manis. (Foto: Ist)

IDXChannel - Pemerintah tengah mengkaji label peringatan “Tinggi Gula” pada setiap kemasan minuman manis. Wacana ini bertujuan melindungi generasi muda dari ancaman diabetes dan gagal ginjal dini akibat konsumsi gula secara berlebihan.

“Minuman manis ini yang buat anak muda cuci darah dan obesitas, sehingga produktivitasnya terganggu. Pemerintah ingin masyarakat tahu kandungan gulanya sebelum membeli,” kata Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan melalui keterangan tertulis, dikutip Kamis (13/12/2025).

Menurut data International Diabetes Federation (IDF) 2024, jumlah penderita diabetes di Tanah Airmencapai 20,4 juta jiwa, menempatkan Indonesia di peringkat ke-5 dunia. Prevalensi diabetes pada usia dewasa (20-79 tahun) tercatat sebesar 11,3 persen, meningkat signifikan dibanding satu dekade lalu. 

Di samping itu, konsumsi gula nasional pada periode 2024/2025 mencapai 7,6 juta ton, termasuk salah satu yang tertinggi di dunia. Studi juga menunjukkan lebih dari 75 persen remaja perkotaan di Indonesia mengonsumsi minuman berpemanis minimal tiga kali per minggu.

Pria yang kerap disapa Zulhas itu menjelaskan, kebijakan label “Tinggi Gula” akan mendorong transparansi informasi pangan dan menjadi peringatan visual agar masyarakat lebih bijak memilih. Model serupa sudah diterapkan di Thailand, Chile, dan Singapura, yang berhasil mengedukasi masyarakat dan mendorong industri berinovasi dengan produk yang lebih sehat.

“Kita tidak melarang orang minum manis, tapi masyarakat harus tahu risikonya. Kalau anak muda sehat, Indonesia produktif,” ujar Zulhas.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement