“Tidak harus menunggu ada kasus atau impor kasus. Di Indonesia sendiri risikonya ada karena kita enggak tahu hewan ini kontaknya di mana,” ujar Dicky.
Dia menuturkan, yang terjadi di Kerala, India, virus Nipah sudah merupakan endemik.
Adapun virus tersebut lebih mudah dideteksi pada kelelawar buah di sana. Hal ini, menurut Dicky harus dipastikan, apakah populasi kelelawar buah di Indonesia membawa virus yang sama atau tidak.
Meskipun tingkat penularan dari manusia ke manusia masih rendah, namun tingkat kematian dari virus ini bisa 70 kali lebih tinggi dari yang disebabkan oleh virus Covid-19. Ditambah lagi, masih banyak informasi mengenai virus Nipah yang belum diketahui secara detail.
“Jadi adanya outbreak sekecil apapun dari suatu penyakit itu harus menjadi perhatian, karena ada potensi virus tersebut memodifikasi diri,” ucap Dicky.