“Serta adanya pusat tekanan rendah di Australia bagian utara dan pola sirkulasi angin yang terbentuk di sekitar wilayah Indonesia yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin,” teran Dwikorita.
“Hal-hal tersebutlah yang memicu terjadinya peningkatan intensitas curah hujan di seluruh wilayah Indonesia,” tambahnya.
Dwikorita mengatakan, ada peningkatan pembentukan awan-awan hujan tidak hanya curah hujan namun disertai juga dengan kilat atau petir dan angin kencang.
“Apalagi ada seruakan udara dingin dan adanya sirkulasi siklonik tersebut.”
“Kami memprediksi kira-kira dalam seminggu ke depan kita masih perlu untuk terus waspadai kondisi seperti ini. Jadi, curah hujan dengan intensitas yang diprediksi melampaui 50 mm per hari, jadi batasan lebat itu 50 mm per hari,” ungkapnya.
Sementara itu, Dwikorita mengatakan, ada beberapa wilayah yang diprediksi melampaui lebat atau melampaui 50 mm per hari hingga sepekan ke depan di berbagai wilayah Indonesia.