sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pimpinan Muhammadiyah Menghadap Jokowi ke Istana, Sampaikan Hal Ini

News editor Raka Dwi Novianto
17/09/2024 15:43 WIB
Pimpinan PP Muhammadiyah menghadap Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan.
Pimpinan PP Muhammadiyah menghadap Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. (Raka Dwi Novianto/MPI)
Pimpinan PP Muhammadiyah menghadap Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. (Raka Dwi Novianto/MPI)

IDXChannel - Pimpinan PP Muhammadiyah menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta pada hari ini Selasa (17/9/2024). Kedatangannya untuk menyampaikan penghormataan di akhir jabatan Jokowi.

"Ketika dulu awal Pak Presiden menjabat tahun 2014, kami juga bersilaturahmi, dan pada akhir periode di tahun ke-10 ini juga kami silaturahmi untuk menyampaikan penghargaan, penghormatan," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir," di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/9/2024)

Dia menambahkan, PP Muhammadiyah berterima kasih pada Presiden Joko Widodo yang bersama kabinet dan jajaran pemerintahan.

"Dalam dua periode ini bekerja sama saling mendukung untuk program-program Muhammadiyah di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, dan berbagai program lain yang alhamdulillah berjalan dengan baik," katanya.

Haedar melanjutkan, program-program Muhammadiyah yang bekerja sama dengan pemerintah dinilai cukup positif khususnya di kawasan Papua, hingga NTT.

"Jadi, itu tradisi yang memang harus kita tembangkan dalam kehidupan kebangsaan kita, di mana keragaman latar belakang, keragaman pilihan politik," katanya.

"Keragaman dalam menghadapi dinamika kehidupan kebangsaan yang memang selalu muncul dalam setiap perkembangan kehidupan bernegara, itu tidak mengurangi kita untuk terus menjalin persatuan, komunikasi, dan saling menghargai," lanjutnya.

Muhammadiyah, kata Haedar, juga mengapresiasi program-program infrastruktur dan berbagai program yang dikembangkan oleh Presiden Jokowi termasuk pembangunan ibu kota Nusantara (IKN).

"Dan kami tadi berdiskusi bagaimana ke depan Indonesia harus juga mengembangkan sumber daya manusia yang berkarakter Indonesia, tapi juga penguasaan scientific yang tinggi dan berdaya saing," kata Haedar.

Haedar berharap pemerintah dan Muhamadiyah dapat bekerja sama dalam membuat langkah strategis untuk bisa sumber daya manusia SDM. Menurutnya, human development index, daya saing dan juga IQ bangsa Indonesia saat ini masih tertinggal.

"Sehingga perkembangan fisik infrastruktur dan sistem kita berbangsa-bernegara itu kemudian terintegrasi dengan pengembangan SDM-nya," katanya.

(Nur Ichsan Yuniarto)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement