Tito juga menyampaikan bahwa hingga saat ini masih terdapat sejumlah fasilitas umum di Aceh Tamiang yang belum berfungsi secara normal. Fasilitas tersebut antara lain stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), jaringan listrik, serta aktivitas toko-toko.
"Yang ekonomi, kami lihat yang lain sudah hidup, tapi toko-toko, kemudian SPBU, dan lampu listrik yang belum terlalu normal, atau direktur PLN ada di sini, itu adalah Tamiang," katanya.
Diketahui, Aceh Tamiang termasuk dalam tiga wilayah di Provinsi Aceh yang membutuhkan penanganan dan pembersihan secara cepat pascabencana.
Selain Aceh Tamiang, dua daerah lainnya adalah Aceh Utara dan Aceh Timur. Proses pembersihan tersebut, menurut Tito, dilakukan secara gotong royong oleh seluruh pihak terkait.
(Nur Ichsan Yuniarto)