"Kita sebagian ada pakai gen, kita sebagian ada pakai tangki, dan terus melakukan. Tapi kalau di Taptengnya sendiri, sebagian kompor bensin sudah beroperasi 24 jam. Dan saya memutuskan, untuk barcode sementara untuk menghindari penumpukan dan antre, kita tiadakan di daerah-daerah bencana," kata dia.
Sementara untuk distribusi LPG, menurut Bahlil juga sudah mulai membaik meski belum sepenuhnya optimal. Menteri ESDM menjelaskan bahwa pola suplai kini disesuaikan agar lebih efisien.
“Karena sekarang tadinya untuk Tapteng, Nias, Sibolga itu ngambilnya dari Dumai. Sekarang kita ubah, ngambil LPG-nya kita ambil dari Sumbar," katanya.
"Jadi Sumbar sekarang menjadi hub, supaya semuanya bisa terdistribusi. Insyaallah kalau cuacanya baik, Jumat, Sabtu semua sudah bisa lebih membaik," lanjut Bahlil.
Lebih lanjut, Menteri ESDM menegaskan arahan Presiden Prabowo agar seluruh proses penanganan dan pemulihan bencana dari sektor energi terus dilakukan dengan cepat.
"Kami terus melaporkan perkembangan, dan Bapak Presiden menyampaikan ikuti terus. Harus dipastikan, diyakinkan, bahwa percepatan harus dilakukan. Semuanya harus dipakai agar bisa melayani rakyat dengan baik," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)