IDXChannel - Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia. Mooryati meninggal di usia 96 tahun pada Rabu dini hari (24/4/2024) pukul 01.00 WIB.
"Innalilahi Wainnalillaihi Roji'un. Telah meninggal dunia dalam kedamaian, Ibu DR.H.BRA. Mooryati Soedibyo pada hari Rabu jam 01.00 WIB, tanggal 24 April 2024 pada usia 96 tahun," begitu bunyi keterangan yang diterima tim redaksi, Rabu (24/4/2024).
Mooryati Soedibyo merupakan keturunan ningrat, kakeknya merupakan Pakubuwana X. Perempuan yang dilahirkan pada 5 Januari 1928 ini lahir dari pasangan KRMTA Poornomo Hadiningrat dan Ibunya GRA Kussalbiyah.
Bahkan, dia tinggal di Keraton Surakarta sejak berusia 3 tahun. Sebagai keturunan bangsawan dia mendapat pelajaran mengenai tata krama, seni, bahasa, dan sastra Jawa. Dia dapat pengetahuan mengenai tumbuh-tumbuhan berkhasiat dan diajarkan meramu jamu serta kosmetik dari bahan alami.
Karena itulah, sejak remaja dia mulai meracik jamu tradisional dengan resep keraton yang berasal dari bahan alami.
Selanjutnya, pada 1965, dia mulai menikah dengan Soedibyo Purbo Hadiningrat dan pindah ke Sumatera Utara. Dari hasil pernikahannya, Mooryati dikaruniai anak, mereka yakni Putri Kuswisnu Wardani, Djoko Ramiadji, Haryo Tedjo Baskoro.
Sambil menjadi ibu rumah tangga, dia mulai melanjutkan hobinya yaitu meracik jamu dan kosmetik dari bahan tradisional, yang kemudian dibagikan ke teman-temannya. Banyak temannya yang suka dengan produk buatannya, sampai akhirnya ia mulai tertarik berbisnis jamu dan kosmetik dari bahan alami.
Dengan dibantu dua orang teman, dia mulai bisnisnya ini dengan membuat jamu dan kosmetik di garasi rumahnya dengan modal awal Rp25.000 saja. Awalnya, dia menawarkan dari rumah ke rumah, sampai akhirnya bisnisnya ini terus berkembang.
Pada 1975, ia berhasil mendirikan perusahaan dengan nama PT Mustika Ratu, yang memproduksi jamu dan kosmetik dari bahan alami.
Kemudian pada 1978, Mooryati mulai mendistribusikan produk-produk miliknya ke salon-salon kecantikan yang menjadi agennya di wilayah Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, dan Medan.
Tak hanya berkutat dengan jamu dan bisnis kosmetik kecantikan. Mooryati kemudian meluncurkan ajang Puteri Indonesia pada tahun 1992.
Hal ini dilakukan setelah dirinya menonton acara Miss Universe di Bangkok pada bulan Mei 1992. Soedibyo yang sering berkunjung ke luar negeri untuk mengadakan seminar, pameran mau pun sendiri mulai ingin membuat ajang Puteri Indonesia.
Dari sini timbul keinginannya untuk membuat wanita Indonesia percaya diri tampil di dunia internasional. Hal ini sebelumnya telah dipelopori oleh Andi Nurhayati yang semenjak tahun 70-an hingga 80-an awal menjadi pemegang franchise pengiriman Miss-miss-an kelas internasional.
Pada 1995, Mustika Ratu mulai go public dengan melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kode emiten MRAT.
Lima tahun kemudian atau tahun 2000, perseroan memperluas distribusi produk dan franchise spa hingga ke negara-negara Asia Tenggara dan Asia Timur.
Semasa hidupnya, Mooryati pernah menjawab Wakil Ketua II Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Periode 2004-2009. Dia bahkan pernah tercatat oleh MURI sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia. Almrhum juga masuk sebagai urutan nomor tujuh dalam daftar 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia 2007 versi majalah Globe Asia.
(NIY)