IDXChannel - Penduduk lokal di Barcelona, Spanyol, baru-baru ini melakukan aksi demo besar-besaran imbas terjadinya overtourism alias wisatawan berlebihan di wilayah tersebut.
Aksi demo tersebut melibatkan sebanyak lebih dari 2.800 pengunjuk rasa. Beberapa di antaranya tampak menenteng spanduk bertuliskan, “Cukup! Mari kita batasi pariwisata,” “Barcelona tidak untuk dijual”, “Pariwisata membunuh kota” dan “Wisatawan kembali ke asal kalian!”.
"Mereka marah karena industri pariwisata memiskinkan dan mengusir kami dari lingkungan dan kota kami,” kata Asosiasi Penghuni Gothic Quarter Barcelona, melansir dari laman Forbes pada Sabtu(13/7/2024).
Saat demo, pengunjuk rasa melakukan sejumlah aksi, termasuk menembakkan pistol air ke arah wisatawan hingga menghalangi pintu masuk ke tempat penginapan dan restoran.
Menurut catatan majalah Spanyol El Salto, Barcelona merupakan salah satu dari beberapa kota di Spanyol yang mengalami overtourism. Setidaknya ada 31 juta pengunjung setiap tahunnya yang berwisata ke City of Gaudi tersebut.
Pariwisata di Barcelona sendiri telah tumbuh secara eksponensial selama dua dekade terakhir.
Pada 2019, lebih dari 17 juta pengunjung per tahun yang bermalam di kota tersebut. Hampir 10 juta lainnya menghabiskan hari di jalanan Barcelona.
Imbas kedatangan lebih dari 160.000 turis setiap hari, membuat biaya sewa penginapan di sana semakin meningkat.
Hal ini lantas semakin merugikan penduduk setempat untuk memenuhi pembayaran perumahan dan pengeluaran sehari-hari. Bahkan, beberapa di antara mereka harus terpaksa meninggalkan kota.
“Ya di Barcelona mereka muak, terlalu banyak turis sehingga tidak ada apartemen untuk disewa atau harganya terlalu mahal. Itu membuat (mereka) sangat sulit untuk tinggal di sana,” ujar Fransisco, salah satu warga lokal di Barcelona, Spanyol, kepada IDX Channel.
“Karena terlalu banyak turis, apartemen digunakan sebagai Airbnb,” sambungnya. (WHY)