Untuk mengatasi kemacetan karena kepadatan volume kendaraan, akan dilakukan penambahan kapasitas jalur. Misalnya di tol Cipali dari KM 72 sampai KM 110 yang semula dua jalur menjadi tiga jalur pada puncak periode arus balik mudik 2025.
Penambahan jalur ini berpotensi akses ke Gerbang Tol Cikatama menjadi lebih cepat, sehingga dilakukan pengalihan kendaraan via Cisumdawu apabila terjadi kepadatan menjelang GT Cikatama.
Pelabuhan penyebrangan juga berpotensi terjadinya kemacetan saat mudik, terutama di penyebrangan Bakauheni-Merak. Upaya minimalisir dilakukan dengan hanya menerapkan hanya satu harga tiket, yakni hanya tiket reguler saja.
Selain itu, kendaraan bermotor juga dialihkan ke akses jalur lain menuju penyeberangan untuk meminimalisir terjadinya kepadatan.
Tak hanya itu, kata Agus, tempat wisata yang juga kerap terjadi kepadatan diupayakan adanya skenario pengalihan arus lalu lintas.
"Kawasan seperti Puncak saat libur saja sudah selalu terjadi kepadatan. Apalagi saat lebaran. Kami sudah melakukan skenario misalnya adanya jalur one way. Tapi ini tergantung volume kepadatan kendaraan,” ujar Agus.
(Fiki Ariyanti)