IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan, kemarau menjadi kendala Operasi Teknologi Modifikasi cuaca (TMC) untuk mengatasi polusi udara di Jakarta.
“Memang sekarang ini (kendala) puncak kemarau. Sehingga untuk mencegat awan itu agak susah karena kita belum bisa menggiring, hanya mencegat saja,” ungkap Muhadjir kepada awak media di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Muhadjir pun memastikan akan terus melakukan koordinasi dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto untuk mengatur rekayasa cuaca agar hujan bisa turun di Jakarta.
“Kalau kita punya teknologi penggiringan awan. Walaupun sekarang kita ini terus koordinasi, saya dengan pak kepala BNPB untuk mencari alternatif lain, termasuk mengatur rekayasa cuaca,” katanya.
Bahkan, kata Muhadjir, saat ini sedang dilakukan kajian agar modifikasi cuaca bukan hanya menarik awan-awan hujan. Sementara itu, saat ini Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang melakukan riset untuk melakukan modifikasi cuaca megatasi polusi Jakarta tanpa menurunkan hujan.
“Ya itu terus kita kaji, ini terus saya juga minta kepada Kepala BRIN apa tidak mungkin ada teknologi yang bisa menarik awan, bukan hanya mencegat. Ya selama mencegat, kalau tidak dicegat tidak bisa ya bagaimana. Ini sudah ratusan kwintal garam yang digunakan. Tapi belum signifikan kan,” pungkasnya.
(YNA)