IDXChannel - PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat adanya peningkatan produktivitas padi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah sekitar 17,2 persen dengan menggunakan pupuk organik bersubsidi Petroganik.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh mengungkapkan, produktivitas budidaya padi petani di Blora sebelumnya hanya 6,5 ton per hektar.
Produktivitas padi lahan demonstration plot (demplot) atau lahan percontohan Petroganik di Desa Kamolan, Blora meningkat menjadi 7,4 ton per hektar.
"Alhamdulillah dengan penggunaan pupuk berimbang ini bisa menunjukkan hasil yang cukup baik," ujar Tri melalui keterangan pers, Sabtu (22/3/2025).
Tri menjelaskan, Pupuk Indonesia berinisiatif melakukan demplot Petroganik untuk memberikan percontohan kepada petani. Kombinasi penggunaan pupuk anorganik dan organik dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan produktivitas.
"Kami dari Pupuk Indonesia sedang mengedukasi agar petani mau menggunakan pupuk organik dalam rangka menyeimbangkan penggunaan pupuk organik dan anorganik,” paparnya.
Dia menyebut, kandungan C-Organik tanah lahan pertanian di Kabupaten Blora, berdasarkan hasil uji sample masih rendah atau di bawah dua persen. Kondisi ini juga terjadi untuk rata-rata tanah pertanian di Indonesia.
Dari penggunaan Petroganik dengan dosis 500 kilogram per hektar, kondisi pertanaman terlihat cukup bagus. Diharapkan sistem budidaya demplot ini diduplikasi oleh petani di Kabupaten Blora, sehingga penggunaan Petroganik dapat meningkatkan produktivitas untuk lahan pertanian.
"Ini merupakan program kerja sama kami dari Pupuk Indonesia, bersama Kementerian Pertanian dan Pemerintah Daerah untuk mendukung Asta Cita Bapak Presiden Prabowo untuk swasembada pangan. Demplot ini tidak hanya ada di sini tapi juga beberapa daerah," katanya.
Kabupaten Blora 2025 memiliki alokasi pupuk bersubsidi terbesar nomor dua di Provinsi Jawa Tengah. Total alokasi mencapai 122.500 ton, dengan rincian 67.500 ton Urea, 50.000 NPK Phonska, dan 5.000 ton Organik.
Khusus untuk pupuk bersubsidi Organik, Kabupaten Blora mendapatkan 10 persen dari total alokasi Jawa Tengah sebanyak 50.341 ton.
"Serapan Blora ini masuk urutan nomor lima secara nasional. Serapan Blora sudah di atas serapan rata-rata nasional," kata Tri. (Wahyu Dwi Anggoro)