"Struktur perekonomian nasional negara kami memiliki tingkat saling melengkapi yang tinggi. Selama bertahun-tahun, China telah menjadi mitra dagang utama kami. Tahun lalu, Rusia menduduki peringkat pertama dalam hal tingkat pertumbuhan perdagangan dengan China," ujarnya.
Pada tahun 2023, perdagangan timbal balik melampaui angka USD200 miliar (sekitar Rp3 kuadriliun) dan terus mencapai level baru, ujar dia.
"Saya secara khusus ingin mencatat bahwa penyelesaian bilateral hampir sepenuhnya dikonversi ke mata uang nasional – rubel dan yuan: sekarang porsinya telah mencapai 95 persen," ucap Lavrov, menambahkan.
Ia mengatakan, kerja sama yang saling menguntungkan tidak hanya terbatas pada perdagangan, tetapi juga dalam penguatan di bidang industri, investasi, transportasi dan teknologi tinggi, termasuk bidang-bidang maju dan padat pengetahuan seperti pengembangan ruang angkasa, energi nuklir untuk tujuan damai, penelitian fundamental dan kecerdasan buatan.
(Dian Kusumo Hapsari)