IDXChannel - Ketidakhadiran secara langsung Presiden Rusia Vladimir Putin secara sengaja dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November mendatang dapat diartikan sebagai sinyal tidak menganggap Presiden Joko Widodo sebagai teman dekat.
Menurut pengamat komunikasi dari Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta, Algooth Putranto ketidakhadiran Presiden Rusia Vladimir Putin secara langsung di KTT G20 menunjukkan pemimpin Rusia itu tidak merasa dekat dengan Presiden Jokowi.
“Secara kasat mata Rusia meski gemar berkoar menang mudah di front Ukraina, namun mendadak tanpa alasan jelas Putin tidak hadir di KTT G20. Ini menunjukkan Putin tidak cukup percaya diri dengan orang-orang di sekelilingnya mampu menangani tekanan di dalam negeri akibat ketidakpuasan pasca terpukul di front Ukraina dan sanksi negara Barat,” tuturnya.
Dia mencontohkan ketika Presiden Putin memilih menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) di Bali, Oktober 2013 sebagai balasan bagi kehadiran Presiden Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam KTT G20 di St. Petersburg, pada September tahun itu.
Secara langsung, ketidakhadiran Putin menunjukkan dia tak serius memberikan atensi kepada Presiden Joko Widodo yang sudah ke Moskow demi pembukaan koridor biji-bijian.