PVMBG juga melaporkan ketinggian lokasi gerakan tanah berada di 465 meter di atas permukaan laut. Di mana, terdapat sungai Ci Leuleuy di sebelah tenggara dari lokasi bencana. Daerah tersebut diperkirakan merupakan batas satuan batuan endapan Batuan Gunungapi Gunung Pangrango yang merupakan endapan lebih muda, lahar, bersusunan andesit.
Lebih lanjut, PVMBG mengatakan faktor penyebab terjadinya tanah longsor diperkirakan karena kemiringan lereng yang agak curam. Tanah pelapukan cukup tebal yang merupakan lapukan dari endapan batuan gunungapi. Serta, dipicu curah hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi dan lama sebelum terjadinya bencana.
Mengingat curah hujan yang masih tinggi, PVMBG mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi potensi longsoran susulan untuk tetap waspada apabila terjadi hujan yang berlangsung lama karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
“Warga, aparat maupun tim yang bertugas untuk penanganan material longsoran maupun perbaikan jalan, agar senantiasa waspada dan antisipasi terhadap potensi longsoran susulan mengingat daerah tersebut masih rawan longsor terutama jika turun hujan,” imbaunya.