“Kita akan mendatangkan sapi dari banyak negara, seperti dari Brasil karena iklimnya di sana tropis relatif cocok untuk kita, dan juga negara terbesar populasi sapi," katanya.
Dalam impor tersebut, ada 60 perusahaan yang terlibat. Sudaryono memastikan proses importasi sapi-sapi tersebut tak menggunakan APBN, melainkan murni swasta. Kementan memberikan sejumlah syarat agar perusahaan-perusahaan tersebut mendapatkan rekomendasi impor.
Untuk mendukung program itu, kata Sudaryono, pemerintah menyediakan total luas lahan sebesar 1,7 juta hektare di seluruh Indonesia untuk peternakan sapi seperti di Jawa Tengah. Selain itu, investasi sapi perah dan potong ini juga akan menggunakan skema Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Skemanya diajukan jadi PSN, ini banyak manfaatnya dan keringanan agar memudahkan pengusaha untuk investasi, kalau (lahan) di Jateng seperti di Blora," ujar Sudaryono.
(Rahmat Fiansyah)