Ningning menjelaskan, sebaran kasus PMK tersebar di 24 kecamatan dan 65 desa di Kabupaten Bandung, yang sebagian besar masyarakatnya bergantung pada peternakan sapi, kerbau, kambing, dan domba.
Ningning menambahkan, jumlah kasus PMK pada 2024 ternyata mengalami kenaikan jika dibandingkan 2023 yang hanya ada 342 ekor yang terinfeksi. Meski begitu, dibandingkan dengan 2022 mengalami penurunan signifikan
“Memang di tahun 2022 sebanyak 16.582 ekor ternak terinfeksi dan 907 ekor ternak mati dan 2.230 ternak dipotong bersyarat akibat penyakit ini. Namun tingkat kesembuhannya mencapai 12.445 ekor,” kata dia.
Untuk menangani kasus ini, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung terus melakukan pengobatan intensif, pemberian multivitamin dan mineral, serta vaksinasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
“Kami berupaya agar dampak PMK bisa dikendalikan secepatnya dengan pemberian multivitamin, serta vaksinasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut,” ujar Ningning.