Dia menerima kewarganegaraan Peru pada 2015, sehingga kini memiliki dua kewarganegaraan.
Mendiang Paus Fransiskus membawanya ke Roma pada 2023 untuk memimpin Komisi Kepausan untuk Amerika Latin. Dia kemudian menjabat sebagai kepala kantor yang memeriksa nominasi uskup dari seluruh dunia, salah satu pekerjaan terpenting di Gereja Katolik.
Sosok moderat itu memimpin salah satu reformasi paling revolusioner yang dilakukan Paus Fransiskus, ketika ia menambahkan tiga perempuan ke kelompok yang mengurus pencalonan uskup.
Pada awal 2025, Paus Fransiskus mengangkatnya ke jajaran kardinal paling senior, yang menunjukkan dia adalah salah satu pilihan Paus Fransiskus dalam konklaf selanjutnya. (Wahyu Dwi Anggoro)