sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rusia: Jika Barat Bisa Bantu Ukraina, Kenapa Korea Utara Tak Boleh Bantu Kami?

News editor Ahmad Islamy
31/10/2024 16:08 WIB
Diplomat Rusia di PBB mempertanyakan alasan para sekutunya seperti Korea Utara dilarang membantu Moskow dalam perang melawan Ukraina.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menyapa para prajurit Korut dalam sebuah upacara akbar beberapa tahun lalu. (Foto: Arsip/KCNA)
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menyapa para prajurit Korut dalam sebuah upacara akbar beberapa tahun lalu. (Foto: Arsip/KCNA)

IDXChannel – Diplomat Rusia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mempertanyakan alasan para sekutunya seperti Korea Utara dilarang membantu Moskow dalam perang melawan Ukraina. Sementara pada saat yang sama, negara-negara Barat malah mengklaim hak untuk membantu Kiev dalam konflik itu.

Pertanyaan itu dilontarkan Utusan Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, pada pertemuan Dewan Keamanan PBB. Dia pada mulanya menghadapi argumen tajam dari Amerika Serikat, Inggris, Korea Selatan, Ukraina dan negara-negara lain, yang semuanya menuduh Rusia melanggar resolusi PBB dan Piagam PBB dengan mengerahkan pasukan dari Korut untuk membantu Moskow.

"Mendukung tindakan agresi, yang sepenuhnya melanggar prinsip-prinsip Piagam PBB, adalah tindakan ilegal," kata Duta Besar Korea Selatan untuk PBB Joonkook Hwang, Rabu (30/10/2024).

"Setiap kegiatan yang melibatkan pengiriman pasukan DPRK ke Rusia jelas merupakan pelanggaran terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB," ujarnya.

DPRK adalah singkatan dari Democratic People's Republic of Korea (Republik Rakyat Demokratik Korea), nama resmi Korut di panggung internasional.

Laporan media asing menyebutkan, sekitar 10.000 tentara Korut sudah berada di Rusia Timur. Menurut Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, pasukan Korut itu tampaknya akan digunakan untuk mendukung operasi tempur di wilayah Kursk, Rusia, dekat perbatasan dengan Ukraina. 

Sementara Nebenzia mengatakan, interaksi militer Rusia dengan Korut sama sekali tidak melanggar hukum internasional. Moskow pun tidak membantah keterlibatan pasukan Korut dalam perang yang telah dilancarkannya di Ukraina sejak Februari 2022.

"Bahkan jika semua yang dikatakan tentang kerja sama antara Rusia dan Korea Utara oleh rekan-rekan Barat kami itu benar, mengapa Amerika Serikat dan sekutunya mencoba memaksakan logika yang salah kepada semua orang bahwa mereka berhak membantu rezim (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelensky? Sementara para sekutu Rusia tidak berhak melakukan hal yang serupa," kata Nebenzia.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement