"Dan selama ini juga tidak ada alert yang under, istilahnya diam-diam ada alert merah juga tidak ada. Jadi, biasanya kita semua dunia aviasi sendiri punya batasan-batasan yang unwritten, kalau yang udah written udah jelas, pemerintah aman ya aman," katanya.
"Tapi, kita juga biasanya ada info. Nah pagi itu tidak ada alert apapun. Dan itu bandara resmi dan memang termasuk dalam rute pemerintah yang kita harus terbangi," sambungnya.
Sejak Susi Air berkiprah di Papua pada 2006, kata Susi, maskapainya selalu menerbangi rute perintis yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Sejak awal pun rute tersebut selalu aman.
"Jadi semua yang diterbangi adalah rute perintis dan rute yang aman, jadi kalau Paro itu adalah satu rute perintis, dan kita sudah terbang ke sana bertahun-tahun, menerbangi rute perintis, berarti rute perintis itu adalah rute dalam kontrak yang harus diterbangi oleh Susi Air dan itu berarti bandaranya bandara yang diketahui dan ditulis dalam kontrak," ucapnya.