Dilansir dari laman Space, hujan meteor Geminid sendiri merupakan fenomena tahunan yang intensitasnya melebihi hujan Perseid yang terkenal di bulan Agustus.
Studi terhadap tampilan di masa lalu menunjukkan bahwa hujan ini memiliki reputasi kaya akan meteor dan bola api yang meluncur lambat, terang, anggun, dengan kecerahan sedang.
Geminid rata-rata melintas dengan kecepatan 22 mil (35 km) per detik. Banyak yang tampak berwarna kekuningan, beberapa bahkan terlihat membentuk jalur yang bergerigi atau terbagi.
Geminid mendapatkan namanya dari konstelasi Gemini, si Kembar. Pada malam hujan maksimum ini ,meteor akan tampak berasal dari suatu titik di langit dekat bintang terang Castor di Gemini.
Geminid selalu muncul setiap tahun tetapi kali ini cukup spesial karena bulan akan berada pada fase baru pada 12 Desember 2023. Artinya, langit akan gelap dan hujan meteor akan tampak semakin terlihat.
(YNA)